Mantan Pengikut Kristen Unitarian/Tauhid (KRISTEN BUKAN PENGANUT TRINITAS), Meyakini Yesus sebagai utusan YAHWEH (UTUSAN ALLAH)
Selasa, 18 Agustus 2015
APA KATA PARA PAKAR ALKITAB & TEOLOG SOAL KEILAHIAN YESUS?
(ditulis berdasar Seminar 28 April 07 di Semarang)
"Saya keberatan dengan istilah Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Yang benar ya Bapa itu Allah,
Yesus itu jalan menuju Allah"
"Yesus menegaskan monotheisme. Rumusan 100% Allah dan 100% manusia
tidak tepat! Ini rumusan Kalkedon, bukan kitab suci! "
"Rumusan konsili Nikaia (325) inilah yang menjadikan Yesus sebagai Allah Anak. Yesus bukan Allah!
Tapi jalan menuju Allah.
Daripada bahasa dogma, saya lebih memilih bahasa Alkitab! "
"Yesus tidak pernah memperkenalkan dirinya sebagai Allah.
Paulus tidak pernah menyebut Yesus Kristus sebagai Allah!
PerjanjianBaru berbicara Yesus sebagai Anak Allah dan tidak pernah Allah Anak"
Itulah beberapa kalimat-kalimat tegas dan 'berani' yang telah dikemukankan oleh para teolog dan pakar Alkitab pada acara Seminar dan Diskusi Interaktif KEILAHIAN YESUS KRISTUS DARI PERSPEKTIF ALKITAB, yang diselenggarakan oleh Yayasan Gema Kasih dan Majalah Rohani lintas denominasi Crescendo pada Sabtu, 28 April 2007 Pk. 10.00 - 16.00 di Alam Indah Resto Semarang, dengan mengundang empat orang narasumber yang ahli dalam teologi Alkitab, yaitu: Pdt. Drie S. Brotosudarmo, M.Th. (dosen Kristologi UKSW Salatiga), Profesor JB. Banawiratma (dosen UKDW, Yogya), Romo Tom Jacobs (Guru Besar Emeritus Tafsir Kitab Suci, Sanata Dharma, Yogya), HortensiusF. Mandaru, SSL (Perwakilan dari Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta). Sebagai Moderator pemimpin acara adalah Hanna Li dari majalah Rohani Crescendo.
Acara yang dihadiri sekitar 150 orang dari berbagai denominasi gereja itu diperuntukan kepada para aktivis gereja, pendeta, peminat teologi, mahasiswa teologi, dan dosen-dosen teologi. Diadakan untuk mengupas 'tuntas' sosok Yesus Kristus berdasarkan Alkitab.
Mana yang benar, Yesus Kristus itu Anak Allah atau Allah Anak atau keduanya atau apa ??? Itulah pertanyaan yang telah dilontarkan oleh Crescendo (seperti tertulis dalam Crescendo edisi 323, 2007), dan pertanyaan kontroversial itu dijawab oleh para narasumber melalui makalah dan presentasi yang disampaikan di acara 'langka' tersebut. Masing-masing pembicara membawakan makalah selama 20 menit dan dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab interaktif dengan para hadirin.
Sebagai pembicara pertama, Pdt. Drie S. Brotosudarmo, M.Th., yang saat itu datang bersama anaknya yang juga seorang pendeta. Dengan suaranya yang lantang, beliau menyampaikan,"Yesus adalah Anak Allah, bukan Allah Anak, ini saya tegaskan". Dalam kesempatan berikutnya pembicara asal Salatiga itu menekankan pula bahwa "Di dalam Yesus kita dapat mengenal Allah", jelasnya.
Pembicara ke dua, Prof. J.B. Banawiratma menyampaikan, "Saya juga tidak mengatakan Yesus itu Allah. Yesus itu Anak Allah". Profesor yang juga sering disapa sebagai 'Romo Bono' ini mengatakan bahwa dogma Yesus sebagai Allah itu adalah hasil rumusan Konsili Nikaia (325). "Konsili Nikaia inilah yang menjadikan Yesus sebagai Allah Anak" begitulah katanya. Beliau menegaskan pula bahwa konsili-konsili itu tidak Alkitabiah, ungkapnya "Kesalahannya adalah dogma teologi-teologi dianggap bisa memberikan kesimpulan [tentang trinitas, pen.] yang terjangkau, padahal tidak". "Saya asing [maksudnya: tidak setuju] dengan bahasa dogma, saya lebih memilih yang sederhana yaitu bahasa Alkitab", lanjutnya, "Yesus bukan Allah tapi Yesus jalan menuju Allah". Beliau menekankan pula bahwa memang saat ini jemaat-jemaat sudah punya tradisi bahwa Yesus itu adalah Allah. "Gereja sangat sulit mengubah teks liturgis yang bernada dogmatis", begitu ungkapnya. Beliau sempat mengungkapkan juga bahwa jika andaikata gereja-gereja memang sepakat untuk merombak dogma liturgis [mungkin maksudnya soal Trinitas, pen.], ya silahkan saja.
Pembicara ke tiga, Romo Tom Jacobs. Guru Besar ahli dogma lulusan Roma ini telah menyampaikan pendapat-pendapat yang sangat 'tajam' dan 'berani'. Cara berbicara Romo Tom yang khas 'tenang tetapi tajam berwibawa' dan tutur katanya 'enak didengar', tetapi berkali-kali apa yang disampaikannya tampak mengagetkan para hadirin yang mendengarnya, juga di antara hadirin ada seorang pendeta yang sempat terkesan seperti emosi ketika mendengar penjelasan-penjelasan Romo Tom. Beberapa perkataan Romo Tom yang lembut, tenang tetapi 'berani' di antaranya: "Saya keberatan dengan istilah Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus"; "Yesus itu jalan menuju Allah. Rumusan 100% Allah, 100% manusia itu tidak tepat"; "Rumusan 100% Allah 100% manusia ini hasil Kalkedon, bukan kitab suci"; "[di Alkitab] Yesus tidak pernah disebut sebagai Allah sejati". Dan ketika ada salah seorang yang menanyakan Yohanes 1:1 [frase:'Firman itu adalah Allah'], Romo Tom menegaskan: "Yohanes justru menekankan bahwa Firman tidak sama dengan Allah, tapi bersama-sama dengan Allah". Pendapat Romo Tom tersebut dikuatkan pula oleh Prof. B.J. Banawiratma dan Hortensius F. Mandaru, SSL. dari LAI.
Pembicara ke empat, Hortensius Florimond Mandaru, seperti di catat majalah Crescendo, beliau menyelesaikan studi filsafat (S1) di Sekolah Tinggi Filsafat "Driyakara"-Jakarta (1989), S1 Teologi "Wedabhakti" Yogyakarta (1993) dan mendapat gelar Sacred Scripture Licenciate (SSL) dari Pontifical Biblical Institute, Roma (1999). Beliau pernah mejadi Dosen Tafsir PB di STF Driyarkara Jakarta (1999-2002), Dosen Kitab Suci di Fakultas Pendidikan dan Keguruan Unika Atmajaya-Jakarta (2002-2003) dan sejak tahun 2004 menjadi Pembina Penerjemahan di Departemen Penerjemahan LAI-Bogor sampai sekarang. Dalam seminar 28 April 2007 soal keilahian Yesus itu, beliau mengungkapkan pula hal-hal yang senada dengan yang telah disampaikan ketiga pembicara yang lain, di antaranya: "Yesus tidak pernah memperkenalkan dirinya sebagai Allah"; "Paulus tidak pernah menyebut Yesus Kristus sebagai Allah!", Hortensius yang sangat paham bahasa Ibrani dan Yunani itu menegaskan pula: "Harus ditegaskan bahwa dalam Perjanjian Baru tidak pernah ada rumusan 'Yesus adalah Allah' ".
Ketika ada peserta yang menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan teori dogma Trinitas bahwa Allah itu tiga pribadi tapi satu/esa, apakah kata "Esa" atau "Echad" di dalam Alkitab berarti 'satu-tunggal secara numerik' atau bisa diartikan 'kesatuan/himpunan'? Hortensius dan Romo Tom bergantian menjawab dengan jawaban tegas yang senada: "Esa, Echad itu betul-betul satu - tunggal, satu dalam numerik bukan kesatuan!". Argumen tersebut 'dikuatkan' pula oleh lontaran Moderator dengan menyitir ayat 1Timotius 2:5 dan Yosua 12: 9-24, yang berbibacara tentang ke-Esa-an.
Di ujung acara seminar tersebut, salah satu hal yang sangat mengesankan [mungkin mengagetkan bagi beberapa orang] adalah ketika ada seorang yang bertanya pada Romo Tom tentang bagaimana pengalamannya selama menjadi pengikut Yesus? Demikianlah Romo Tom menjawab dan menceritakan: "Itu adalah sebuah pertanyaan yang sangat bagus" jawab beliau sebelum kemudian melanjutkan, "Dulu sebelum tahun 1974, kehidupan saya tidaklah baik, dan saat itu -sebelum 1974, saya yakin Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia, ….. Tetapi, setelah tahun 1974 sampai sekarang, saya tidak lagi berdoa kepada Yesus, tapi saya berdoa bersama-sama Yesus dengan dorongan Roh Kudus. ….. Saya lebih kristiani sejak percaya Yesus bukan Allah daripada saat dulu saya percaya Yesus Allah …". Itulah ungkapan pengalaman hidup yang sempat disampaikan Romo Tom.
Kesimpulan dan jawaban dari pertanyaan 'Siapakah Yesus menurut Alkitab, apakah dia Allah sejati atau bukan?', para narasumber tampaknya mereka sepakat: Yesus itu bukan Allah sejati, Allah adalah Bapa dan Yesus itu utusan Allah yang menjadi jalan bagi manusia untuk menuju pada Allah. Nah, jika para narasumber yang ahli dan pakar Alkitab tersebut ternyata mengimani Yesus sebagai utusan Allah, sebagai jalan menuju Allah dan bukan Allah sejati, bagaimana dengan iman kita masing-masing [para pembaca]?
Arus utama kekristenan yang mengimani rumusan konsili-konsili gereja menyatakan Yesus adalah pribadi kedua dari Allah Trinitas (Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus). Mungkin banyak orang mengira bahwa dogma Trinitas [yang mengatakan Yesus adalah Allah sejati] tentu saja diimani oleh para teolog dan pakar-pakar Alkitab, namun ternyata perkiraan itu tidak tepat karena kini terbukti para pakar Alkitab dan teolog banyak yang tegas menyatakan bahwa Yesus itu bukanlah Allah sejati. Apakah ini artinya bahwa dogma Trinitas yang 'lahir' dari hasil rumusan konsili-konsili gereja ribuan tahun yang lalu itu kini sudah waktunya untuk betul-betul ditinjau ulang, atau dirombak, atau bahkan ditinggalkan samasekali?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sekilas info...
BalasHapusSaat kapanpun KeilahianYesusKristus juga RohKudus bisa disebut Allah, (hanya jika berdasarkan KualitasKeilahian)
Demikian juga saat kapanpun Yesus juga RohKudus bisa disebut Utusan, (hanya jika berdasarkan “selain” dalam hal KualitasKeilahian.
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
+++
16:26 Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa,
16:27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
---
5:3 Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
+++
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
===